SHOLAT NAFILAH HARI SABTU.
Diriwayatkan oleh Sayyid bin Thowus bahwa Imam Hasan Al-Askary as berkata: “Barangsiapa yang melakukan sholat di hari Sabtu sebanyak empat rakaat, pada setiap rakaatnya membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Ikhlas dan ayat Kursi, Allah akan mensejajarkan kedudukannya dengan para Nabi, para syuhada’ dan orang-orang yang sholeh, dan alangkah mulianya itu.” ( Kitab Jamal Usbu’)
==============================
Allah berfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya), Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang, dan ingatkanlah mereka kepada cahaya terang benderang, dan ingatkanlah mereka kepada HARI-HARI Allah. (QS.Ibrahim:5)
Penciptaan Alam dalam Enam Hari
Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Sinan; aku mendengar Abu Abdillah as.berkata: “Sesungguhnya Allah menciptakan kebaikan hari Ahad, dan Dia tak pernah menciptakan kejahatan sebelum adanya kebaikan. Di hari Ahad dan Senin Dia menciptakan bumi-bumi. Dia menciptakan semua isinya bumi (makhluq) di hari Selasa. Dia menciptakan semua isinya langit (mahkluknya) di hari Jum’at. Sebagaimana yang di firmankan-Nya. Dia menciptakan semua langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya selama enam hari.
Di kutip dari kitab: ( Manla yahdhuruhul faqih : 1/306 )
Makna Hari-hari dalam seminggu.
Diriwayatkan dari Ibnu Salam dia bertanya pada Nabi SAW, tentang hari pertama yang Allah ciptakan. Beliau SAW, menjawab:”Hari Ahad”. Beliau di tanya, kenapa dinamakan Ahad..? Nabi SAW menjawab karena Wahidun Mahdud (Dia Allah) Yang Esa tidak berbilang. “Kenapa dinamakan Senin”? Beliau SAW menjawab : “Hari kedua dari umur manusia”. Kenapa dinamakan Selasa’.? Beliau SAW menjawab : “Hari ke tiga dari umurdunia”. “kenapa dikatakan Rabu’..? Beliau SAW menjawab : “ Hari ke empat dari umur dunia”. Kenapa dikatakan Kamis”? Beliau SAW menjawab: “ Hari kelima dari umur Dunia, hari yang ramah, hari dilaknatnay Iblis dan dinaikannya Idris as”. “Sedang Jum’at”? Beliau SAW menjawab : “Hari berkumpulnya manusia. Hari yang disaksikan dan menyaksikan”. “kenapa di katakan Sabtu”? Beliu SAW menjawab : “Hari menjadi sempurna segala sesuatu (masbut). Itulah yang di firmakan Allah SWT. Dalam Surah Qof ayat 38:
“Dan Sesungguhnya Telah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam hari, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.
Di kutip dari kitab: (Ilalul Syaro’i, hal 471)
DOA HARI SABTU
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
بِسْمِ اللهِ كَلِمَةُ الْمُعْتَصِمينَ وَمَقالَةُ الْمُتَحَرِّزينَ، وَاَعُوذُ بِاللهِ تَعالى مِنْ جَوْرِ الْجائِرينَ وَكَيْدِ الْحاسِدينَ وَبَغْيِ الظّالِمينَ، وَاَحْمَدُهُ فَوْقَ حَمْدِ الْحامِدينَ. اَللّهُمَّ اَنْتَ الْواحِدُ بِلا شَريكِ وَالْمَلِكُ بِلا تَمْليك، لا تُضادُّ فى حُكْمِكَ، وَلا تُنازَعُ فى مُلْكِكَ.
أَسْأَلُكَ اَنْ تُصَلِّيَ عَلى مُحَمَّد عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ، وَاَنْ تُوزِعَنى مِنْ شُكْرِ نُعْماكَ ما تَبْلُغُ بى غايَةَ رِضاكَ، وَاَنْ تُعينَنى عَلى طاعَتِكَ وَلُزُومِ عِبادَتِكَ، وَاسْتِحْقاقِ مَثُوبَتِكَ بِلُطْفِ عِنايَتِكَ، وَتَرْحَمَني بِصَدّى عَنْ مَعاصيكَ ما اَحْيَيْتَنى، وَتُوَفِّقَنى لِما يَنْفَعُني ما اَبْقَيْتَني، وَاَنْ تَشْرَحَ بِكِتابِكَ صَدْري، وَتَحُطَّ بِتِلاوَتِهِ وِزْري، وَتَمْنَحَنِيَ السَّلامَةَ فى دينى وَنَفْسى، وَلا تُوحِشَ بى اَهْلَ اُنْسي، وَتُتِمَّ اِحْسانَكَ فيما بَقِىَ مِنْ عُمْرى كَما اَحْسَنْتَ فيما مَضى مِنْهُ يا اَرْحَمَ الرّاحِمينَ.
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad
Bismillahi kalimatul mu’tashimîm wa maqâlatul mutaharrizîn, wa a’ûdzu billâhi ta’âlâ min jawril jârîna wa kaydil hâsidîna wa baghyizh zhâlimîn, wa ahmaduhu fawqa hamdal hâmidîn. Allâhumma Antal wâhidu bilâ syarîki wa-mulka bilâ tamlîk, lâ tudhâdu fî hukmika, walâ tunâza’u fî mulkika.
As-aluka an tushalliya ‘alâ Muhammadin ‘abdika wa rasûlika, wa an tûzi’anî min syukri nu’mâka mâ tablughubî ghâyata ridhâka, wa an tu’înanî ‘alâ thâ’atika wa luzûmi ‘ibâdika, wastihqâqi matsûbatika biluthfi ‘inâyatika, wa tarhamunî bishaddî ‘an ma’âshîka mâ ahyaytanî, wa tuwaffiqanî lima yanfa’unî mâ abqaytanî, wa an tasyriha bikitâbika shadrî, wa tahuththa bitilâwatihi wizrî, wa tamnahaniyas salâmata fî dînî wa nafsî, walâ tûhisyabî ahla unsî, wa tutimma ihsânaka fîmâ
baqiya min ‘umrî kamâ ahsanta fîmâ madhâ minhi yâ Arhamar râhimîn.
Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
Bismillah – kalimat pemegang penjagaan, ucapan pencari perlindungan
A’udzubillah – aku berlindung pada Allah dari kekejaman manusia kejam, dari rekaperdaya manusia dengki, dari kezaliman manusia lalim
Aku memuji Dia di atas pujian semua yang memuji
Ya Allah, Engkau Yang Esa Tiada Tara, Engkau Raja Tiada Dirajai, tak terlawan ketentuanMu, tak tertolak kekuasaanMu
Aku bermohon, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, hambaMu dan utusanMu.
Bimbinglah aku untuk mensyukuri segala nikmat-Mu yang memungkinkan aku mencapai ridhaMu
Bantulah aku menaati-Mu dan melazimkan ibadah pada-Mu, memastikan ganjaran-Mu dengan karunia pertolongan-Mu
Kasihanilah aku, palingkanlah aku dari maksiat pada-Mu, selama Engkau menghidupkan aku, tuntunlah aku pada apa yang bermanfaat bagiku selama Engkau menghidupkan aku
Dengan kitab-Mu, legakan dadaku
Dengan bacaannya, ringankan bebanku
Karuniakan padaku keselamatan agama dan diriku,
Jangan terlantarkan aku dari semua orang yang menjadi kerinduanku
Sempurnakanlah kebaikan-Mu padaku, pada seluruh sisa umurku, seperti
Engkau telah berbuat baik, pada umurku yang telah lalu
Wahai, Yang Terkasih dari segala yang mengasihi
==============================
HADIST NABI:
Di riwayatkan dari imam Ali al-Hadi : “Beliau ditanya tentang hadist nabi saw, “Janganlah kalian memusuhi hari-hari nanti kalian akan dibalas/disiksa (di hari kiamat). Apa maksudnya? Kamilah (Rasulullah saw, dan Ahlulbaytnya as.) yang di maksud hari-hari itu : Sabtu nama Rasulullah saw. Ahad Amirul Mukminin as. Senin Al-Hasan dan Al-Husein. Selasa Ali bin Husain, Muhammad bin Ali dan Ja’far bin Muhammad. Rabu Musa bin Ja’far, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali dan aku (Ali bin Muhammad al-Hadi). Kamis anaku anakku Al-Hasan (askari), Jum’at putra anakku (Muhammad Al-Mahdi) yang dengannya terkumpul semua nilai kebenaran. Itulah makna hari-hari, janganlah kalian memusuhinya di dunia, nanti kalian akan dimusuhi (di siksa) di akhirat. Ziarahilah mereka sesuai dengan harinya.
Referensi : (Al-Bihar : 56/21)
Riwayat dari Imam Ali bin Muhammad al-Hadi as.
Sayid Ibn thawus dalam kitabnya yang berjudul JAMAL AL-USBU’ menyebutkan bahwa Ibn Babawaih meriwayatkan sebuah riwayat dari ash-Shaqar Ibn abi Dalaf, bahwa suatu hari secara rahasia ia mengunjungi Imam Ali bin Muhammad al-Hadi as, yang ketika itu sedang di penjarakan oleh al-Mutawakkil (penguasa Abbasiah di zamannya). Dalam kunjungannya itu Ash-Shaqar bertanya tentang banyak hal, diantaranya adalah hadist nabi SAW. Yang berbunyi, “Janganlah kalian memusuhi hari-hari nanti kalian akan dibalas/disiksa (di hari kiamat). Apa maksudnya?..Imam menjawab betul, Kamilah (Rasulullah saw, dan Ahlulbaytnya as.) yang di maksud hari-hari itu : Sabtu nama Rasulullah saw. Ahad Amirul Mukminin as. Senin Al-Hasan dan Al-Husein. Selasa Ali bin Husain, Muhammad bin Ali dan Ja’far bin Muhammad. Rabu Musa bin Ja’far, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali dan aku (Ali bin Muhammad al-Hadi). Kamis anaku anakku Al-Hasan (askari), Jum’at putra anakku (Muhammad Al-Mahdi) yang dengannya terkumpul semua nilai kebenaran. Itulah makna hari-hari, janganlah kalian memusuhinya di dunia, nanti kalian akan dimusuhi (di siksa) di akhirat. Karenanya ziarahilah kami sesuai dengan pemiliknya...
Diriwaykan dari Mu’alla Abi Syihab berkata Imam al-Husain as. Bertanya kepada Rasulullah SAWW: “Wahai ayahku, apa balasan bagi orang-orang yang menziarahi kami…? “Nabi saw. Menjawab: Wahai anaku, barang siapa menziarahi (makam)-ku (makam) ayahmu, (makam) saudaramu dan (makam)-mu sendiri, baik dalam keadaan kalian masih hidup atau setelah wafat, maka pantas bagiku menziarahinya di hari kiamat, membebaskanya dari dosa-dosanya.”
Dan di hadist yg lain nabi bersabda: beliau berkata kepada Imam ali as. Ya Ali, barang siapa yang menziarahiku semasa hidupku atau setelah wafatku atau menziarahimu saat engkau hidup maupun wafat atau menziarahi putra-putramu semasa hidupmu atau setelah wafat maka aku akan membereskan semua kesulitannya dan akan dibangkitkan kelak bersamaku.” (Man la Yahdhurul faqih, 2 : 579)
Dalam kitab Amaliy, As-Saduq ra. Meriwayatkan sebuah hadist yang berasal dari Imam Ja’far Al-Shodiq as. Yang di terima dari ayah-ayahnya, bahwasanya Imam al-Hasan bin Ali as.bertanya kepada Rasulullah saw: “wahai ayahku, apa balasan yang disediakan bagi orang yang menziarahimu..? Rasulullah saw, menjawab: “Barangsiapa menziarahi (makam) ku, (makam) ayahmu, (makam)-mu atau makam saudara-saudaramu, maka layak bagiku untuk menziarahinya di hari kiamat. Bahkan akn aku bersihkan ia dari dosa-dosanya.”
DOA ZIARAH HARI SABTU: ZIARAH KEPADA RASULULLAH SAW
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli MuhammadDengan asma AllahYang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
Asyahadu allâ ilâha illallâhu wahdahu lâ syarîkalah
Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya
وَاَشْهَدُ اَنَّكَ رَسُولُهُ وَاَنَّكَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ
Wa asyhadu annaka rasûluhu wa annaka Muhammadubnu ‘Abdillah
Aku bersaksi engkau adalah Muhammad putera Abdillah
وَاَشْهَدُ اَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ رِسَالاَتِ رَبِّكَ وَنَصَحْتَ لاُِمَّتِكَ وَجَاهَدْتَ فِى سَبِيْلِ اللهِ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَاَدَّيْتَ الَّذِى عَلَيْكَ مِنَ الْحَقِّ
wa asyhadu annaka qad ballaghta risâlâti rabbika wa nashahta liummatika wa jâhadta fî sabîlillâhi bil-hikmati wal-maw’izhatil hasanah wa addaytal ladzî ‘alayka minal haq
Aku bersaksi engkau telah menyampaikan semua risalah Tuhanmu, telah menasehati ummatmu, berjuang di jalan Allah dengan bijaksana dan nasehat yang baik, dan engkau telah menyampaikan kebenaran.
وَاَنَّكَ قَدْ رَؤُفْتَ بِالْمُؤْمِنِينَ وَغَلُظْتَ عَلَى الْكَافِرِيْنَ وَعَبَدْتَ اللهَ مُخْلِصاً حَتَّى أتَاكَ الْيَقِيْنُ فَبَلَّغَ اللهُ بِكَ اَشْرَفَ مَحَلِّ الْمُكَرَّمِيْنَ
Wa annaka qad raufta bil-mu’minîna wa ghaluzhta ‘alal kâfirîn wa ‘abadtallâha mukhlishan hattâ atâkal yaqîn faballaghallâhu bika asyrafa mahallal mukarramîn.
Aku bersaksi engkau sangat menyayangi orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, engkau mengabdi kepada Allah dengan tulus ikhlas sehingga engkau dipanggil ke haribaan-Nya, lalu Allah mengkaruniakan padamu kedudukan yang paling mulia dari kedudukan orang-orang yang dimuliakan.
اَلْحَمْدُ للهِِ الَّذِي اسْتَنْقَذَنَا بِكَ مِنَ الشِّرْكِ وَالضَّلاَلِ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ
Alhamdulillâhil ladzistanqadzanâ bika minasy syirki wadh-dhalâlah, Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi.
Segala puji bagi Allah yang menyelamatkan kami denganmu dari kemusyrikan dan kesesatan. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.
وَاجْعَلْ صَلَوَاتِكَ وَصَلَوَاتِ مَلاَئِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ وَاَنْبِيَائِكَ الْمُرْسَلِيْنَ وَعِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ وَاَهْلِ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرَضِيْنَ وَمَنْ سَبَّحَ لَكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ مِنَ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ
Waj’al shalawâtika wa shalawâti malâikatikal muqarrabîna wa anbiyâikal mursalîn wa ‘ibâdikakash shâlihîn wa ahlis samâwâti wal-aradhîn wa man sabbaha laka yâ Rabbal ‘âlamîn minal awwalîna wal-âkhirîn.
Curahkan shalawat-Mu, shalawat para malaikat-Mu al-muqarrabin, para nabi-Mu, hamba-hamba-Mu yang shaleh, shalawat semua penghuni langit dan bumi, dan shalawat hamba-Mu yang selalu bertasbih kepada-Mu dari hamba-Mu yang terdahulu dan terakhir ya Rabbal ‘alamin.
عَلى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوِلِكَ وَنَبِيِّكَ وَاَمينِكَ وَنَجِيبِكَ وَحَبيبِكَ وَصَفِيِّكَ وَصَفْوَتِكَ وَخاصَّتِكَ وَخالِصَتِكَ وَخِيَرَتِكَ مِنْ خَلْقِكَ
‘alâ Muhammadin ‘abdika wa rasûlika wa nabiyyika, wa amînika wa najîbika wa habîbika, wa shafiyyika wa shafwatika, wa khâshshatika wa khâlishatika wa khiyaratika min khalqika.
Curahkan semua shalawat itu kepada Muhammad hamba-Mu, rasul-Mu dan nabi-Mu, kepercayaan-Mu, kemuliaan-Mu dan kekasih-Mu, pilihan-Mu dan kesucian-Mu, keistimewaan-Mu, ketulusan-Mu dan pilihan-Mu dari semua makhluk-Mu.
وَاَعْطِهِ الْفَضْلَ وَالْفَضيلَةَ وَالْوَسِيلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفيعَةَ وَابْعَثْهُ مَقامًا مَحَمْوُداً يَغْبِطُهُ بِهِ اْلاَوَّلُونَ وَاْلآخِرُونَ
Wa a’thil fadhla wal fadhîlah, wal-wasîlata wad darajatar rafî’ah, wab’ats-hu maqâmam mahmûdâ yaghbithuhu bihil awwalûna wal-âkhirûn.
Karuniakan kepada Rasulullah saw keutamaan dan yang paling utama, wasilah dan derajat yang agung. Anugerahkan padanya kedudukan yang terpuji yang diinginkan oleh orang-orang terdahulu dan belakangan.
اَللَّهُمَّ اِنَّكَ قُلْتَ: وَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَلَمُوا اَنْفُسَهُمْ جَاؤُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللهَ تَوَّابًا رَحِيْمًا
Allâhumma innaka qulta: “Walau annahum idz zhalamû anfusahum jâûka fastaghfarullâha wastaghfara lahumul rasûlu lawajullâha tawwâbar rahîmâ.”
Ya Allah, Engkau berfirman: “Sekiranya mereka ketika menzalimi diri mereka datang kepadamu, lalu mereka memohon ampun kepada Allah dan Rasulpun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka dapati Allah Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang."
اِلَهِى فَقَدْ اَتَيْتُ نَبِيَّكَ مُسْتَغْفِرًا تَائِباً مِنْ ذُنُوبِى فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَاغْفِرْهَا لِي
Ilâhî faqad ataytuka nabiyyaka mustghfuran tâiban min dzunûbî fashalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi waghfirhâlî.
Ilahi, Tuhanku, aku datang kepada Nabi-Mu untuk memohon ampun dan taubat dari dosa-dosaku. Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan ampuni dosa-dosaku.
يَا سَيِّدَنا اَتَوَجَّهُ بِكَ وَبِاَهْلِ بَيْتِكَ اِلَى اللهِ تَعَالَى رَبِّكَ وَرَبّى لِيَغْفِرَ لِى
Yâ Sayyidanâ atawajjahu bika wa bi-ahli baytika ilallâhi ta’âlâ Rabbika wa Rabbî liyaghfirahâlî.
Duhai Junjungan kami, denganmu dan Ahlul baitmu aku datang menghadap kepada Allah swt Tuhanmu dan Tuhanku agar Dia mengampuni dosa-dosaku.
اِنَّا للهِِ وَاِنَّا اِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Innâ lillâhi wa innâ ilayhi râji’ûn (3 kali)
Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali.
اُصِبْنَا بِكَ يَا حَبِيْبَ قُلُوبِنَا فَمَا اَعْظَمَ الْمُصِيْبَةَ بِكَ حَيْثُ انْقَطَعَ عَنَّا الْوَحْيُ وَحَيْثُ فَقَدْنَاكَ فَاِنَّا للهِِ وَاِنَّا اِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Ushibnâ bika yâ habîba qulubinâ famâ a’zhamal mushîbata bika haytsunwatha’a ‘annal wahyu wa haytsu faqadnâka fainnâ lillâhi wa innâ ilayhi râj’ûn.
Duhai kekasih hati kami, kami merasakan musibah yang menimpa keluargamu. Betapa besar musibah setelah kepergianmu dan setelah kau tinggalkan kami. Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali.
يَا سَيِّدَنَا يَا رَسُولَ اللهِ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِ بَيْتِكَ الطَّاهِرِيْنَ
Yâ Sayyidanâ yâ Rasûlallâh shalawâtullahi ‘alayka wa ‘alâ âli baytikath thâhirîn.
Duhai Junjungan kami, ya Rasulallah, semoga shalawat Allah senantiasa mencurahkan kepadamu dan Ahlul baitmu yang suci.
هَذَا يَوْمُ السَّبْتِ وَهُوَ يَوْمُكَ وَاَنَا فِيهِ ضَيْفُكَ وَجَارُكَ فَاَضِفْنِى وَاَجِرْنِى
Hâdzâ yawmus sabti wa huwa yawmuka wa anâ fîhi dhayfuka wa jâruka fa-adhifnî wa ajirnî
Hari ini adalah hari Sabtu. Hari Sabtu adalah harimu. Pada hari ini aku adalah tamumu
dan tetanggamu. Maka jamulah aku dan tolonglah aku.
فَاِنَّكَ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الضِّيَافَةَ وَمَأْمُوْرٌ بِاْلاِجَارَةِ
Fainnaka karîmun tuhibbudh dhiyâfah wa ma’mûrun bi-ijârah.
Sesungguhnya engkau adalah orang yang dermawan, suka menjamu tamu, dan diperintahkan untuk memberi pertolongan.
فَاَضِفْنِي وَأَحْسِنْ ضِيَافَتِى وَاَجِرْنَا وَاَحْسِنْ اِجَارَتَنَا بِمَنْزِلَةِ اللهِ عِنْدَكَ وَعِنْدَ آلِ بَيْتِكَ وَبِمَنْزِلَتِهِمْ عِنْدَهُ وَبِمَا اسْتَوْدَعَكُمْ مِنْ عِلْمِهِ فَاِنَّهُ اَكْرَمُ اْلاَكْرَمِيْنَ
Fa-adhifnî wa ahsin dhiyâfatî, wa ajirnâ wa ahsin ijâratanâ bimanzilatillâhi ‘indaka wa ‘inda âli baytika, wa bimanzilatihim ‘indahu wa bimastawda’akum min ‘ilmihi fainnahu Akramal akramîn.
Maka jamulah daku dengan jamuan yang terbaik, tolonglah kami dengan pertolongan yang terbaik di sisi Allah di dekatmu dan di dekat Ahlul baitmu, dengan kedudukan mereka di sisi Allah dan dengan ilmu-Nya yang dititipkan kepadamu, sesungguhnya Allah Maha Mulia dari semua yang memuliakan.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalâmu’alayka yâ Rasûlallâh wa rahmatullâhi wa barakâtuh
Salam atasmu ya Rasulallah, semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan keberkahan-Nya kepadamu
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ بْنَ عَبْدِ اللهِ
Assalâmu’alayka yâ Muhammadubnu ‘Abdillâh
Salam atasmu duhai Muhammad bin Abdillah
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خِيَرَةَ اللهِ
Assalâmu’alayka yâ khiyatallâh
Salam atasmu duhai pilihan Allah
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللهِ
Assalâmu’alayka yâ habîballâh
Salam atasmu duhai kekasih Allah
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا صِفْوَةَ اللهِ
Assalâmu’alayka yâ shifwatallâh
Salam atasmu duhai pilihan Allah
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا اَمِيْنَ اللهِ
Assalâmu’alayka yâ amînallâh
Salam atasmu duhai kepercayaan Allah
اَشْهَدُ اَنَّكَ رَسُولُ اللهِ وَاَشْهَدُ اَنَّكَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ
Asyhadu annaka rasûlullâh wa asyhadu annaka Muhammadubnu ‘Abdillâh
Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasul Allah, dan aku bersaksi engkau adalah Muhammad putera Abdillah
وَاَشْهَدُ اَنَّكَ قَدْ نَصَحْتَ لاُِمَّتِكَ وَجَاهَدْتَ فِى سَبِيلِ رَبِّكِ وَعَبَدْتَهُ حَتَّى أَتَاكَ الْيَقِيْنُ فَجَزَاكَ اللهُ يَا رَسُولَ اللهِ اَفْضَلَ مَا جَزَى نَبِيّاً عَنْ اُمَّتِهِ
Wa asyhadu annaka qad nashahta liummatika wa jâhadta fî sabîli Rabbika, wa ‘abadtallâha hattâ atâkal yaqîn, fajazâkallâhu yâ Rasûlallâh afdhala mâ jazâ nabiyyan ‘an ummatihi.
Aku bersaksi bahwa engkau telah menasehati ummatmu, telah berjuang di jalan Tuhanmu,
mengabdi kepada-Nya sehingga engkau dipanggil ke haribaan-Nya, semoga Allah
membalasmu ya Rasulallah dengan karunia yang paling utama dari apa yang dikaruniakan kepada para nabi.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مَحَمِّدٍ وَآلِ مُحَمِّدٍ اَفْضَلَ مَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيمَ وَآلِ اِبْرَاهِيمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad afdhala mâ shallayta ‘alâ Ibrâhîma wa âli Ibrâhim innaka Hamîdum Majîd.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad shalawat yang lebih utama dari shalawat yang kau sampaikan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.
Wassalam.